Malam segera berganti, waktu menunjukan
jam 04.00 dan aku mulai tersadar dari mimpiku mimpiku semalam. Di kejauhan sana
terlihat langit mulai menguning, sebentar lagi pagi. Dengan sisa-sia lelah dan
kantuk kupaksakan diriku untuk keluar dari sleeping bag yang membungkusku
melindungiku dari dinginnya angin semalam.
Pagi ini cerah, Alhamdulillah. Tak
lupa kutunaikan kewajibanku menghadap Allah Yang Maha Esa, sungguh sejuk
rasanya hati ini… Subhanallah…
|
Dilihat dari Mushola |
Langit makin terlihat cerah
menimbulkan panorama yang indah, lukisan penuh warna Sang Pencipta. Gumpalan
awan itu semakin tebal bergelombang berkumpul membentuk barisan seolah-olah
terlihat bagai kasur yang empuk, wow.. aku di atas awan kawan. Di timur sana Gunung
Cikuray mulai menampakan dirinya yang gagah menjulang mengerucut menusuk langit
bersanding deretan pegunungan Malabar yang terlihat sedikit malu menampakan
dirinya. Aku tak mau menyia-nyiakan moment ini, segera kuambil gambar mengabadikan
syahdunya suasana subuh hari ini.
|
Lautan awan |
|
Gunung Cikuray |
|
Pegunungan Malabar |
|
Bis di atas awan |
Tak puas aku mengabadikan moment
ini, segera kupacu kuda besiku mendaki bukit lebih tinggi lagi. Sampai pada
gerbang batas kawasan kawah daratjat. Tidak banyak orang disini, sepertinya
banyak yang tidak sadar bahwa disinilah spot terbaik untuk memandang indahnya
panorama dari Puncak Darajat, aku takjub….
|
Cibi - Gunung Guntur - Pegunungan Malabar |
|
Hosticus |
|
Pengunjung lain |
|
Hamparan sawah sejajar awan |
Sampai akhirnya matahari menunjukan dirinya, menghangatkan seluruh penjuru kota Garut. Akupun kembali ke kolam pemandian, berendam sejenak memmulihkan sisa-sisa dingin semalam untuk melanjutkan perjalanan berikutnya menuju Camp David ( pos pendakian gunung Papandayan )
Bersambung....